IPASPI Jaya, Integritas Terjaga. Musyawarah Nasional IPASPI VII 2023 (21/9)
IPASPI Jaya, Integritas Terjaga
Musyawarah Nasional IPASPI VII 2023
Jakarta, pta-jakarta.go.id (21/9)
Panitera Pengadilan Tinggi Agama Jakarta, Rusli, S.H., M.H dan yang mewakil Sekretaris Pengadilan Tinggi Agama Jakata, Wahidah Muslihah, S.Sos., M.M., hadir dalam Rapat Koordinasi dan Konsolidasi yang dilanjutkan Munas VII pada tanggal 21 – 22 September 2023, bertempat di Balitbang Diklat Kumdil Mahkamah Agung RI, Mega Mendung, Bogor
Rencana untuk menggelar Munas IPASPI sudah ada sejak bulan November 2022, sebagaimana yang disampaikan oleh Ketua Panitia Pelaksana Munas IPASPI VII, Drs. H. Tavip Dwiyatmiko, S.H., M.H. “Alhamdulillah bisa terlaksana pada hari ini, 21 September 2023”, ujar Panitera Pengadilan Tinggi DKI Jakarta ini.
Hadir pada Munas ini - yang sekaligus juga merupakan Rapat Koordinasi dan Konsolidasi Panitera dan Sekretaris - para panitera dan sekretaris pada Empat Lingkungan Peradilan, baik tingkat banding dan tingkat pertama Kelas I-A juga Kelas I-A Provinsi, dan Kelas I-B yang belum memiliki Kelas I-A, total berjumlah 420 undangan.
Hadir pula Kepala Badan Pengawasan yang juga Plt. Sekretaris MA, Sugiyanto, S.H., M.H., Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, Dr. H. Herri Swantoro, S.H., M.H., para pejabat eselon II, para widyaiswara ahli utama pada Balitbang Diklat Kumdil, dan tak lupa para sesepuh IPASPI, Ibu Lies Sugondo, S.H. dan Prof. Dr. H. R. Anton Suyatno, S.H., M.H.
Munas VII mengangkat tema “Membangun Sinergi dan Kolaborasi yang Berintergritas menuju Peradilan yang Agung”. Musyawarah Nasional adalah pemegang kekuasaan tertinggi IPASPI.
Adi Wahyono, S.H., M.H., Panitera Pengadilan Tinggi Semarang, menyampaikan bahwa pembentukan organisasi profesi dengan diawali adanya pelatihan panitera/sekretaris dari 27 porvinsi sebanyak 113 orang, di Pusdiklat Cinere (milik Kementrian Kehakiman), tanggal 28 Oktober 1994, bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, telah dibentuk suatu wadah bagi panitera/sekretaris pengadilan se-Indonesia, dengan nama IPASPI.
Dibentuknya organisasi IPASPI bertujuan memelihara, membina kesatuan dan persatuan para anggotanya dengan memupuk solidaritas, berjiwa korps, bersifat memiliki dan bertanggung jawab; meningkatkan kedudukan dan kewenangan selaku panitera dan sekretaris baik sebagai pelaksana jalannya pengadilan maupun pelaksana jalanannya administrasi pengadilan; menjunjung tinggi dan martabat panitera dan sekretaris dalam memberikan darma baktinya kepada negara, bangsa dan masyarakat, sebagai wahana menjembatani antara dinas dan anggota.
Sesuai yang disampaikan Panitera Pengadilan Tinggi Semarang, sejak bediri sudah digelar 6 kali musyawarah nasional. Yakin Munas I, di Jakarta tanggal 10 April 1995. Munas II, di Bumi Wiyata Hotel, Depok tanggal 9-10 Juli 1999, di sinilah masuknya Pengadilan Agama.Munas III, Hotel Maharaja, Jakarta, tanggal 6 Oktober 2003. Munas IV, Horizon Hotel, Bandung, tanggal 2 Mei 2008 , masuknya Peradilan Militer.Munas V, Mercure Hotel, Jakarta, tanggal 2 Mei 2014. Munas VI, Mercure Hotel, Jakarta, tanggal 7-8 Mei 2015.
Sebagai organisasi yang mewadahi panitera dan sekretaris seluruh Indonesia, semenjak adanya pemisahan panitera dan sekretaris, belum pernah dilakukan konsolidasi panitera dan sekretaris, baik ditingkat banding maupun tingkat pertama oleh pengurus terpilih dalam Munas VI hingga pengurus demisioner.
Pesan KMA pada November 2022 kepada panitera dan sekretaris bahwa tidak ada pemisahan organisasi antara panitera dan sekretaris. Keduanya harus bersatu padu, tidak boleh pecah belah, harus menyatukan semangat. Jika bersatu gaungnya pasti besar. Sekretaris harus menjadi satu dengan IPASPI.
Sebelum membuka dengan resmi, Yang Mulia Ketua Mahkamah Agung RI, Prof. Dr. H. M. Syarifuddin, S.H., M.H. menyampaikan rasa hormat kepada para sesepuh IPASPI, “Karena atas jasa mereka, kita bisa berdiri di sini”, tegas beliau.
Lebih ditegaskan bahwa panitera dan sekretaris harus bersatu padu, tidak boleh ada perpecahan, sehingga dapat saling mengingatkan dan menjaga integritas. Satu kata IPASPI. Slogan IPASPI Jaya, Integritas Terjaga, bukan omong kosong. Bersama melalui munas hari ini adalah salah satu cara untuk meningkatkan kinerja, kesejahteraan, kebahagian anggota IPASPI.
Dibalik itu tujuan, pencapaian WBK dan WBBM adalah pelayanan kepada masyarakat, dengan tidak ada kolusi dan korupsi. Harus mengubah pengadilan yang dahulu bersifat konvensional menjadi peradilan yang berbasis IT. “Dengan IT perjumpaan dengan menjadi para pihak menjadi berkurang”. “Itu bukan pekerjaan mudah, perlu waktu dan merubah mind set dan cara pikir”, ujar orang nomor 1 di MA ini. Sukses Munas-nya, IPASPI Jaya, Integritas Terjaga.(asti)